Sunday, 19 May 2013

Tiga pohon dan sebuah ranting


Tentang tiga pohon yang meminta perhatian
Dan tentang sebuah ranting yang diberi perhatian

Pohon pertama, yang sempat ku beri perhatian
Maafkan aku yang lamban
Lamban mencerna segala perasaan
Aku sempat memberikan
Namun aku telambat merasakan
Dan sekarang saat kamu memiliki yang lain
Aku berusaha melupakan
Aku merasa tertekan
Ketika aku yang dipersalahkan
Meski kau dirawat yang lain
Aku hanya ingin menjadi teman
Mohon, jangan buatku heran
Akan tingkahmu yang sungkan



Pohon yang kedua, yang awalnya sempatku puji
Akan segala keindahan yang kau miliki
Namun ketika kenyataan yang akan terjadi
Terusik pula hati
Aku marah terhadap para dewi
Karna kau tak seperti yang ku nanti
Dan aku membenci
Maafkan aku yang tak sanggup memberi
Aku hanya merasa terbohongi

Pohon yang ketiga, yang datang dengan keberaniannya
Aku hampir memberi rasa
Namun tidak sebelum para burung melanda
Dan aku pun menjauh selangkah saja
Kini kau datangi sang pelana
Jujur, aku tidak cemburu buta
Aku hanya bertanya
Kenapa harus dia?
Seperti membuatku menjadi rival sejatinya
Pohon yang pertama dan kedua sempat ia singgah
Mohon, jangan dia
Maafkan aku yang membuat kecewa
Aku merasa tak yakin tuk memberi rasa

Ranting yang terasa tak terjangakau
Kamu yang memiliki paras yang cerah
Yang memiliki senyum yang rekah
Aku mendambamu
Namun aku bahkan tak pernah maju, walau hanya selangkah
Aku berharap, kamu tumbuh lebih kokoh
Hingga suatu saat aku dapat berteduh
Walau sekedar menjadi orang asing
Aku akan singgah

Mungkin Tuhan tak memberi izin
Dan sekian kisah yang teringat